Senin, 18 Juni 2012

LAST CHILD - DIARY DEPRESIKU

Malam ini hujan turun lagi
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati
Luka yang harusnya dapat terobati
Yang ku harap tiada pernah terjadi

Ku ingat saat Ayah pergi, dan kami mulai kelaparan

Hal yang biasa buat aku, hidup di jalanan
Disaat ku belum mengerti, arti sebuah perceraian
Yang hancurkan semua hal indah, yang dulu pernah aku miliki

Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian

Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan

Mungkin sejenak dapat aku lupakan

Dengan minuman keras yang saat ini ku genggam
Atau menggoreskan kaca di lenganku
Apapun kan ku lakukan, ku ingin lupakan

Namun bila ku mulai sadar, dari sisa mabuk semalam

Perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan
Disaat ku telah mengerti, betapa indah dicintai
Hal yang tak pernah ku dapatkan, sejak aku hidup di jalanan

Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian

Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan


malam ini hujan turun lagi,
bersama kenangan yang mungkin luka di hati,
luka yang harusnya dapat terobati,
yang ku harap tiada pernah terjadi,

ku ingat saat ayah pergi dan kami mulai kelapran,
hal yang biasa buat aku hidup di jalanan,
di saat ku belum mengerti arti sebuah perceraian,
yang hancurkan semua hal indah yang dulu pernah aku miliki,

wajar bila saat ini ku iri pada kalian yang hidup bahagia berkat susana indah dalam rumah,
hal yang selalu aku berikan dengan hidup ku yang kelam,
tiada harga diri agar hidup ku terus bertahan,

mungkin sejenak dapat aku lupakan,
dengan minuman keras yang saat ini ku genggam,
atau menggoreskan kaca di lengan ku,
apapun kan ku lakukan ku ingin lupakan,

namun bila ku muliai sadar dari sisa mabuk semalam,
perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan,
di saat ku telah mengerti betapa indah di cintai,
hal yang tak perah ku dapatkan sejak aku hidup di j

Minggu, 17 Juni 2012

perceraian itu...


Saat semua menari dan melayang-layang dipikiranku
Aku kembali memejamkan mataku dan meresapi semua
Hingga detik ini aku masih bertanya-tanya, “SAMPAI KAPAN AKU KUAT SEPERTI INI?” Atau “HARUS SEBERAPA KUAT LAGI AKU MENGHADAPI INI”
Saat mata ini terpejam semua semakin menari-nari seolah mereka ingin tetap tinggal dan tidak mau enyah dari pikiranku yg jujur saja itu mengganggu kehidupanku..
Saat mata ini terpejam butiran air itu kembali hadir dan tinggal dipelupuk mataku
Aku tidak dapat mengkontrol naluri ku untuk tidak mengeluarkan setetespun butiran itu dari mataku

Enggankah dunia untuk melihat senyumku yg ku ukir diparasku? Sehingga untuk setiap harinya dunia selalu saja memiliki berjuta cara untuk membuatku mengeluarkan butiran butiran air itu..
Enggankah dunia untuk melihat aku bahagia? Sehingga selalu saja dunia mengingatkanku pada mereka mereka yg membuat hidupku seperti ini?
Jadi ini masalahku dengan dunia apa masalahku dengan pikiranku?

Mengapa yg ku ingat disetiap hari hariku adalah mereka yg membuat hidupku SENDIRI seperti ini?
Seringkali ku coba untuk mengusir mereka dari pikiranku! Namun? Seringkali pula aku merasakan kegagalan. Keberhasilanku untuk mengusir mereka adalah hanya ketika aku bersama DIA. DIA yg kini menjadi kebahagiaanku.
Diam Nya mampu menenangkan aku, diamNya mampu mengeluarkan segala bebanku. Dialah orang yang mampu membuatku menangis dan mampu membuat dunia dapat menerima senyumanku.

Aku melihat tulisan ini disuatu tempat, seseorang menuliskannya di atas kertas kecil dan bertuliskan “KENYATAAN HADIRKAN KEPERIHAN” hidupku nyata dan karena itu hidupku perih
Selalu dalam sujudku aku menangisi mengapa kehidupanku begitu kelam? Pada siapa harus aku mengadu? Selembar kertas pun takkan mampu menampung semua! Mungkin TUHAN mendengar namun TUHAN pun masih memiliki banyak urusan dengan orang orang yg lebih membutuhkannya.

Sebenarnya apa yang membuat aku seperti ini?siapa? dan mengapa bisa?
Mengapa aku selalu iri pada mereka yg memiliki setidaknya salah satu dari anggota keluarganya. Seseorang yg mampu menghidupkan kembali suasana hatinya yang mati karena tersakiti oleh PERCERAIAN.
Mengapa PERCERAIAN menyakiti orang orang yg tidak berdosa yang tidak tau menahu yang jelas tidak ingin ada didekatnya? Mengapa HARUS AKU KORBAN DARI PERCERAIAN ITU?

Salah satu kutipan lagu menyatakan “ DISAAT KUMULAI MENGERTI BETAPA INDAH DICINTAI HAL YANG TAK PERNAH KUDAPATKAN” ya.. mengapa begitu sulit untukku mendapatkan cinta? Mendapatkan cinta dari orang yang mereka sebut KELUARGA? Mengapa begitu sulit?

Sebenarnya siapa aku dimata kalian? Apa aku penting di kehidupan kalian? Apa kalian menganggap keberadaanku? Apa kalian mengerti bagaimana jadi aku? Apa kalian tahu betapa gelapnya kehidupanku, betapa kurangnya kasih sayang yang aku peroleh dari kalian. Betapa sakitnya aku ketika aku harus melihat mereka yang sedang asyik bercanda, mencium, dan bercerita pada ibu atau ayahnya.

Mengapa kalian harus mengorbankan aku dalam masalah kalian? Mengapa aku harus ada dalam kehidupan kalian? Mengapa kalian MENINGGALKAN AKU DALAM KEADAAN YANG SEPERTI INI? Mengapa bu? Mengapa yah?
Mengapa ayah harus meninggalkan aku? Padahal ayah tau aku disini tidak bersama ibu? MENGAPA KALIAN BEGITU TIDAK MEMIKIRKAN PERASAANKU, TIDAK MENJAGA PERASAANKU, MENGAPA KALIAN SEPERTI INI? KALIAN MEMBENCI AKU? APAKAH AKU YANG MENYEBABKAN KALIAN BERPISAH SEPERTI INI? SEHINGGA KALIAN MENINGGALKAN AKU DAN KALIAN MENGURUSI URUSAN KALIAN MASING MASING? LANTAS AKU HARUS LARI KEPADA SIAPA? SIAPA ORANG YANG HARUS AKU SEBUT KELUARGA? SIAPA SIAPA SAJA????

Apa pernah kalian tau betapa beratnya kehidupaku????