Bismillah
…
Assalamualaikum
penciptaku yang Agung.. Terimakasih masih memberi ku hidup sampai saat ini.
Bolehkan
aku bercerita sedikit tentang kehidupanku? kesenangan,
kekesalan, keluhan, kesedihan, dan kepedihan yang setiap harinya kurasakan
silih berganti….
Untuk kepedihan, keluhan, dan
kesedihanku
……
Tuhan,
kuharap ceritaku ini kau simak dengan baik. Tuhan ketika aku ditakdirkan
menjadi anak yang kurang bahkan jauh dari kasih sayang, sungguh setiap harinya
aku ikhlas. karena aku tahu, suatu saat nanti kau akan mengganti semua air
mataku bukan? namun mengapa hingga umurkan hampir17 tahun ini, kesedihan dan
kepedihan itu semakin memuncak, semakin banyak masalah yang ada di hidupku.
namun suatu saat aku belajar, bahwa itu semua adalah prosesku menuju
kedewasaan.
Tuhan…
aku ingin memeluk erat ayah dan ibuku saat ku tuliskan ini. AKU RINDU MEREKA YA TUHAN. sungguh akan kutukar apapun untukku
bertemu dan memeluk mereka sambil berkata “KEMBALILAH
KEPELUKAN AKU, JADILAH PENGHIAS HARI HARIKU, LIhATLAH AKU, SAKSIKAN AKU MENJADI TUMBUH DEWASA”
sungguh tuhan aku begitu lupa kapan terakhir kali aku merasakan kasih sayang
yang tulus dari orang tuaku.. aku hanya seorang anak yang membutuhkan orang
tuanya, membutuhkan kasih sayang dari orang tua, dan itu memang hak hamba kan
tuhan?????hak hamba sebagai seorang anak. namun mengapa hak itu kau renggut bahkan
disaat umurku masih begitu dini, masih begitu rapuh. Kau biarkan aku tumbuh
dengan kehidupan yang sepi dan dan gelap.
mungkin
terkadang ku lelah, terkadang aku lelah untuk semua ini, kehidupan ini, masalah
ini. namun aku selalu tersenyum pada semua. tidak ada yang mengira aku memiliki
sebuah beban yang kupanggul di pundakku SENDIRI.
semua
orang bilang “kamu hebat aini” tanpa tahu apa yg sebenarnya aku rasakan. setiap
aku berdoa padamu, setiap aku memohon padamu, setidaknya kirimikan aku
seseorang untuk mengurangi beban ini, namun Kau belum menjawab doaku
seutuhnya..
padahal
Kau memberi apa yang hambamu butuhkan bukan perlukan! dan itu yang hamba
butuhkan ya Rabb. hamba butuh seseorang, just it..
namun
hingga detik ini aku tetap saja menunggu kau ganti setiap air mataku dengan
canda tawa yang benar benar aku impikan. someday …. I believe you change my tears to the smile.
Untuk kekesalanku ……
Mengapa
harus semua direnggut!! kebahagiaan keluargaku, nyawa ayahku, bahkan keadaanku
saat ini. saat aku benar benar merasanyaman pada seseorang yang mulai aku
percayai untuk menyimpan semua masalahku
namun
kini dia pergi…. dia tidak menerima kembali keberadaanku…
sakit,
sangat sakit sejujurnya! karena saat ku kira dia kebahagiaanku, dia pergi
meninggalkan aku SETELAH aku menceritakan semuaaaaaaaaa… semua keluhanku yang
aku pendam selama ini. namun apa mau dikata nasi telah menjadi bubur, kini
sesal yang kurasa. seharusnya aku simpan semua. aku pendam tanpa harus ada yang
tau siapa aku sebenarnya.
dan
satulagi Tuhan … aku kesal dan jijik melihat diriku sendiri. Kau pasti mengerti
apa yang aku maksud. Sebuah kesalahan yang dengan bodohnya aku lakukan hingga
untuk me;lihat diriku saja aku jijik! ingin aku erteriak “pergi!! ini bukan
aku!!!”
Untuk kebahagiaanku …
Untuk
yang satu ini, adalah perasaan yang sangat sangat jarang aku dapatkan. bahkan
untuk meraihnya sangat sangat sulit aku harus besembunyi dulu diatas tangisanku
tuhan. Tuhan, jika kebahagiaan itu datang, tolong tinggalkan ia bersamakau
untuk melawan semua yang dapat membuaku merasa tak punya siapa siapa.
Sempat
aku mengira Kau dengarkan dan Kau kabulkan doa ku yang seseorang itu. namun itu
hanya sesaat. hanya sampai aku merasa percaya padanya dan Kau lagi lagi
merenggutnya :”) ya memang itu milikmu, dan itu hak mu
Kini
aku harus menerima hidupku yang dulu. menata semua serpihan kebali seperti
dulu….. kini aku akan tertawa kembali dibalik gelak tangis yang sungguh amat
amat dasyat !!
Sekian
ya Rabb, maaf bila kulancang disurat ini. sungguh aku tidak tahu harus apa
selain menulis surat ini. Pintaku, jangan sampai ada lagi korban seperti aku, kirimkan
mereka malaikat malaikat yang dapat menemani kesepiannya seperti aku.
walaupun hanya satu, namun mungkin sangat berarti ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar